Diagnosis Keperawatan • Part 4 | Eliminasi dan Nyeri
Direkomendasikan sebagai strategi cepat tepat dan mudah dalam menjawab soal Ujian Kompetensi Nasional (UKOMNAS) Keperawatan
--
Yeay, pembahasan kita sudah ada di part 4! Yuk mari kita belajar lebih dekat dengan diagnosis eliminasi dan nyeri. Please read carefully ‘till the end :)
Aku akan membagi diagnosis eliminasi menjadi 3 yaitu gangguan eliminasi urin, retensi urin, dan inkontinensia urin.
Gangguan Eliminasi Urin
Definisi: disfungsi eliminasi urin
Ingat..! Data-data pada diagnosis gangguan eliminasi urin bersifat umum
Keywords: desakan berkemih, urin menetes, sering BAK, nokturia, berkemih tidak tuntas, mengompol, volume urine residu meningkat
- Nokturia: berkemih di malam hari
Retensi Urin
Definisi: pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap
Ingat..! Retensi urin adalah adanya tahanan untuk berkemih
Keywords: distensi kandung kemih, susah BAK, berkemih tidak tuntas, anuria/disuria
- Anuria: nggak bisa memproduksi urin
- Disuria: nyeri saat BAK
Inkontinensia Urin
FYI, diagnosis ini beranak menjadi 6, memiliki data yang sama yaitu mengompol dan data-data bersifat spesifik
Ingat…! Inkontinensia urin terjadi ketika pasien mengalami pengeluaran urin secara tidak sadar atau susah dikendalikan
1. Inkontinensia Urin Stress
Definisi: kebocoran urin mendadak dan tidak dapat dikendalikan karena aktivitas yang meningkatkan tekanan intraabdominal
Keywords: ada peningkatan intraabdominal, terjadi setelah aktivitas berat (bersin, tertawa, mengangkat benda berat)
2. Inkontinensia Urin Fungsional
Definisi: pengeluaran urin tidak terkendali karena kesulitan dan tidak mampu mencapai toilet pada waktu yang tepat
Keywords: pasien susah untuk mencapai toilet untuk berkemih (sebelum sampai ke toilet udah ngompol duluan)
3. Inkontinensia Urin Berlebih
Definisi: kehilangan urin yang tidak terkendali akibat overdistensi kandung kemih
Keywords: adanya distensi kandung kemih, nokturia
4. Inkontinensia Urin Urgensi
Definisi: keluarnya urin tidak terkendali sesaat setelah keinginan yang kuat untuk berkemih (kebelet)
Keyword: mengompol sesaat setelah sensasi berkemih
5. Inkontinensia Urin Refleks
Definisi: pengeluaran urin yang tidak terkendali pada saat volume kandung kemih tertentu tercapai
Keyword: ada masalah di saraf untuk berkemih
6. Inkontinensia Urin Berlanjut
Definisi: pengeluaran urin tidak terkendali dan terus menerus tanpa distensi atau perasaan penuh pada kandung kemih
Keyword: sama kayak inkontinensia refleks, tapi waktu mengompolnya di malam hari (nokturia) dan lebih dari 2x
Kalau sampai sini merasa pusing, berarti otakmu sedang bekerja~
FYI diagnosis nyeri ini paling sering muncul di soal try out atau UKOM loh..
Diagnosis nyeri dibagi menjadi 2 yaitu nyeri akut dan kronis. Gampang banget cara bedainnya loh, sini aku jelasin..!! :)
Nyeri Akut
Definisi: pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan
Menegakkan diagnosis ini harus banget ada data:
- Adanya skala nyeri, minimal 5 dan atau ke atas
- Waktu < 3 bulan
Keywords: mengeluh nyeri, tampak meringis, gelisah, frekuensi nadi, tekanan darah & pola napas meningkat, sulit tidur
Nyeri Kronis
Definisi: pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan yang berlangsung lebih dari 3 bulan
Keywords: nyeri akut ditambah merasa depresi atau tertekan, tidak mampu menuntaskan aktivitas
Nyeri kronik biasanya ditemukan pada pasien terminal, kondisi pasca trauma, dll.
Thank you for reading to the end! Support me by sharing and follow this website with your friends :)
Reference:
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.